Tentang Kami

1. Profile Ruang Migran
Dari waktu ke waktu, narasi dan propaganda ekstremis telah berkembang dan secara intensif menggunakan segala jenis alat komunikasi digital. Ada juga bukti orang-orang mengambil perspektif ekstremis dan diradikalisasi melalui interaksi online. Oleh karena itu, penting untuk memberikan narasi alternatif terhadap ruang digital yang berfungsi sebagai pencegahan kepada publik dan juga memberikan ruang bagi publik untuk membahas masalah ini. Narasi sangat berperan penting pada proses terekrutnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini ke dalam dunia kekerasan ekstrem/VE. “Narasi” yang dimaksudkan adalah penggalan ‘kisah’ atau ‘cerita’ yang digunakan oleh individu atau kelompok teroris dalam bentuk verbal dan non-verbal, contohnya narasi lisan, teks, gambar, video dan simbol tertentu terkait tema tertentu dan untuk menggambarkan sebuah peristiwa yang terjadi dengan tujuan meningkatkan pengertian, propaganda yang membuat para pekerja migran berani memberikan dukungan kepada kelompok atau jejaring teroris. Saya sebagai mantan pekerja migran Indonesia yang dulu bekerja di Hong Kong merasa ingin ikut serta bekerja bersama-sama meningkatkan kesadaran akan kasus-kasus yang menimpa PMI Indonesia, salah satunya Ika Puspitasari, PMI ini terjerat kasus terorisme bermula dari dunia digital.
Dengan fakta tersebut, dan juga kasus-kasus terorisme yang menyangkut para pekerja migran Indonesia di manapun berada, saya belajar bahwa dunia digital bisa memberikan keuntungan sekaligus membahayakan jika tidak disertai literasi bagi penggunanya. Ruang Migran (Rumi) hadir menjawab fungsi literasi digital di kalangan pekerja migran Indonesia. Menjadi aplikasi seluler dengan program literasi digital, menjadi salah satu komunitas terbesar yang menyatukan para pekerja migran Indonesia dari manapun berada, sehingga lebih memudahkan adaptasi baik budaya, perilaku, maupun penghubung antara pekerja migran dan pemangku kepentingan maupun professional agar para PMI memiliki lingkungan yang aman baik secara fisik dan psikis dalam menjalankan tugasnya sebagai PMI sampai kontrak berakhir dan kembali ke tanah air.

2. Misi dan Visi Statement

Visi
Melalui komunitas Ruang migran/ Rumi, para pekerja Migran terhubung satu dan lainnya, berjejaring dan menjadi komunitas PMI terbesar dalam menjalankan kerja-kerja dukungan baik psikis, ekonomi, hukum maupun keamanan buat para PMI.

Misi
1. Mempromosikan perdamaian dan mencegah radikalisme dan terorisme, serta segala isu pekerja migran melalui narasi cerita
2. Peningkatan kapasitas untuk suara-suara yang kredibel (mereka yang pernah mengalami dan juga bisa berasal dari pakar isu) di antara pekerja migrant Indonesia dalam rangka menyebarkan pesan perdamaian
3. Berkontribusi dalam upaya memberikan kontra narasi terhadap propaganda ekstremis

Pengurus dengan by line dan quote

KEY PEOPLE
Board & Founder
Dr. Noor Huda Ismail
“Saya adalah ‘produk migrasi’: di Inggris dan Australia sebagai pelajar serta hari ini di Singapore sebagai professional sadar bahwa tidak ada alasan tunggal orang bermigrasi dan fenomena ini tidak terelakkan di masa2 mendatang. Media ini, diharapkan menjadikan migrasi sebagai sebuah proses transformasi yang berdampak positif bagi pelaku, negara yang ditinggal ataupun negara tujuan migrasi”

Chief Executive Officer & Co-Founder
Ani Ema Susanti
“Menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) bukan akhir karir kita, sebagai mantan pekerja migran, saya berkesempatan belajar, lulus sarjana Psikologi dan sekolah film, lalu menjadi impact director karena film-film yang saya sutradarai mempunyai impact besar ke masyarakat. Dengan bekal tersebut, saya berharap Ruang Migran (Rumi) ini menjadi ‘impact media’ yang akan menyatukan teman pekerja migran bertumbuh bersama meningkatkan kapasitas diri sampai ambang batas akhir, sehingga pekerja migran mempunyai wajah-wajah kesuksesan dan membanggakan, baik buat diri sendiri, keluarga serta tanah air.”

Chief Creative Officer
Ridho Dwi Ristyanto
“Sejak 2013, saya telah merambah dunia perfilman dan mengejar pendidikan di jurusan film di Institut Seni Indonesia Surakarta. Selama perjalanan ini, saya berhasil menciptakan lebih dari 16 film, baik dokumenter maupun fiksi, dengan fokus utama sebagai seorang editor film. Namun, mulai akhir tahun 2021, saya mulai memasuki dunia penyutradaraan, dan satu di antara karya saya, “Kembali ke Titik,” yang diproduksi pada awal 2023. Film ini telah menjadi sumber inspirasi dalam dunia komunikasi di Asia Tenggara, diadopsi oleh UNODC sebagai materi penting dalam berbagai workshop strategi komunikasi.
Visi saya sebagai Chief Creative Officer di RUMI adalah mengubah cerita-cerita inspiratif dari para teman-teman pekerja migran menjadi produk-produk audio visual yang kaya pesan, kreatif, dan ringan untuk dinikmati.”

Head of Development
Arif Budi Setyawan
“Saya adalah orang yang pernah menjadi pengagum salah satu produk migrasi, yaitu berkumpulnya para jihadis dari berbagai penjuru dunia di Afghanistan pada dekade 80-an. Sebagian para jihadis itu berasal dari Indonesia yang kemudian ketika kembali ke Indonesia, mereka menyebarkan narasi ‘jihad global’ yang banyak mempengaruhi orang-orang seperti saya hingga saya harus masuk penjara karena sempat terlibat dalam gerakan kelompok teror.
Sejak Maret 2018 bersama ruangobrol.id saya mulai melakukan ‘penebusan dosa’, yaitu menjelaskan kepada masyarakat mengenai bahaya pemahaman radikal, cara-cara penyebarannya, dan bagaimana pencegahannya melalui tulisan dan tindakan. Buku berjudul “Internetistan: Jihad Zaman Now” dan “Menanti yang Kembali” adalah dua karya saya yang telah terbit. Di samping itu saya menjadi karakter utama dalam Film Dokumenter “The Mentors” dan film pendek “The Terror’s Dot Connector” yang dapat digunakan sebagai alat untuk kampanye pencegahan terorisme di masyarakat.
Kini saya sebagai Head of Development ruangmigran.id, ingin berkarya lebih jauh dalam mengembangkan RUMI menjadi sebuah ruang digital yang dapat melahirkan karya-karya inspiratif dan ide-ide positif dari para Pekerja Migran Indonesia.”

Legal Advisor
Mbak Evie

Ruang Migran HQ
Denpasar Residence, Tower Ubud, BE Jl. Prof. DR. Satrio No.18, RT.14/RW.4, Kuningan, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940